Jumat, 18 Januari 2008

ABSURDNESS OF LOVE

Di satu belahan dunia, seorang gadis bercumbu dengan lawan jenisnya. Di belahan dunia lain, seorang lelaki melamar wanita yang belum dikenalnya. Di satu tempat, ponsel seorang muda penuh dengan pernyataan cinta dari kekasihnya. Di tempat lain, seorang suami tak pernah berkata cinta pada istrinya.

Tak pernah kita sadari betapa kehidupan digerakkan oleh hal-hal yang absurd: Tuhan dan cinta. Dan betapa kehidupan bergerak karena hal-hal yang absurd: Tuhan dan cinta. Bahkan betapa kehidupan ini adalah suatu hal yang absurd.

Terkadang karena absurditas itu kita merasa telah berada di jalan yang paling benar. Mungkin si gadis yang bercumbu dengan lawan jenisnya itu merasa bahwa ia sedang merasakan cinta, padahal boleh jadi itu bukan cinta. Atau si muda yang ponselnya penuh dengan pernyataan cinta itu merasa bahwa cinta lah yang sedang kekasihnya rasakan sekarang, padahal boleh jadi itu bukan cinta. Dan mungkin orang menganggap bahwa lelaki yang melamar wanita yang baru saja dikenalnya itu bukan karena cinta, padahal boleh jadi justru itu terlandaskan cinta. Atau mungkin orang menganggap bahwa si suami yang tak pernah berkata cinta pada istrinya adalah karena tidak cinta, padahal boleh jadi itu cinta.

Ya, mungkin semua itu cinta, mungkin juga bukan cinta. Karena cinta itu rumit sekaligus sederhana, bising sekaligus diam. Yang jelas, cinta adalah sebuah keyakinan, cinta memiliki norma, dan cinta itu indah. Dan bahkan kita sering menyalahartikan keyakinan, norma, dan keindahan sehingga cinta kini menjadi sesuatu hal yang salah arti. Jika saja kita tahu benar akan makna cinta yang sebenarnya, maka kita pun akan tahu betapa sedikitnya cinta di dunia, dan betapa orang-orang tidak lagi saling mencintai. Dan betapa manusia meneriakkan hal-hal yang penuh kekosongan.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

...
cinta . . .
sampai saat ini awak belum atau bnr2 tdk tahu jenis dan bentuknya . . .
like wind, wuuusshhhh . . .
jika ingin mendefinisikan cinta, berbicaralah pada udara dan angin . . .